PAUS FRANSISKUS DAN 12 PENGUNGSI MUSLIM SURIAH DI VATIKAN

Saat ini, salah satu tokoh yang sangat penting dan paling berpengaruh didunia adalah Paus Fransiskus. Paus ke 266 dalam kepemimpinan tertinggi Gereja Katolik dan Umat Katolik seluruh dunia yang tentunya punya pengaruh yang besar dan menentukan bagi dunia.  Nama aslinya adalah Jorge Mario Bergoglio, yang sebelum terpilih sebagai Paus adalah seorang Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Mario Bergoglio menjadi Paus pertama yang berasal dari Amerika Selatan, sekaligus anggota Ordo Jesuit pertama yang terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik sedunia. Paus Fransiskus adalah sosok pemimpin spiritual yang mewakili dunia ketiga, apalagi Amerika Latin, sebuah wilayah dengan negara-negara yang masih berkutat dengan masalah kemiskinan, kriminalitas tinggi, pendapatan ekonomi yang rendah, infra struktur yang belum memadai untuk perlindungan terhadap manusia terutama perempuan, anak dan kelompok rentan, dia juga berasal dari wilayah yang melahirkan Teologi Pembebasan, jadi persfektifnya adalah Teologi Pembebasan yaitu membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan, baik penindasan ekonomi, politik maupun oleh agama sendiri dan selalu meneguhkan diri untuk menyampaikan pesan damai dunia, menjaga kerukunan antar umat manusia yang berbeda-beda agama dan selalu mengkampanyekan taubat ekologi bagi manusia. 

Paus dan 12 Pengungsi Suriah ketika Tiba di Vatikan 
Source : Google

Selain pengaruhnya sebagai pemimpin spiritual yang besar, organisasi gereja Katolik yang dipimpina oleh Paus adalah lembaga internasional tertua dan terbesar di dunia hingga saat ini, Gereja Katolik juga telah memainkan peranan penting dalam sejarah dan perkembangan peradaban Dunia Barat dan juga dunia. Sampai awal tahun 2024, populasi Umat Katolik sedunia mencapai 1 miliar 411 juta jiwa atau 5 kali lipat dari jumlah penduduk Indonesia, Bertambah 16 juta jiwa umat baru di seluruh dunia, baik karena kelahiran maupun perpindahan menjadi Katolik, dan menguasai 17 persen populasi dunia. Jumlah yang sangat besar ini menjadikan Gereja Katolik sebagai gereja terbesar di dunia dimana mencakup separuh lebih dari total Umat Kristiani dunia dan 1/6 dari populasi dunia. Gerejanya terdiri dari 24 gereja sui iuris (otonom), termasuk Gereja Latin dan 23 Gereja Katolik Timur, yang mencakup hampir 3.500 keuskupan dan eparki yang berlokasi di seluruh dunia, dengan 5.353 Uskup, 407.730 Imam,  50.150 Diaken, 49.414 Biarawan bukan imam (Bruder/Frater), dan 599.228 Biarawati di seluruh dunia. 

Untuk tokoh kaliber dunia, pemimpin spiritual dan juga kepala negara vatikan, Paus Fransiskus adalah tokoh yang selalu membawa tiga pesan yang sangat penting bagi dunia yaitu : Perdamaian, Persaudaraan dan Bela Rasa. Selalu ramah pada semua manusia, selalu tersenyum dan sangat menghargai siapapun manusia yang ditemuinya. Kemanapun Paus berkunjung dia selalu menyampaikan tiga pesan penting bagi duni yaitu Faith (Keimanan), Fraternity (Persaudaraan) dan Compassion (Bela Rasa). Dia memilih jalan kesederhanaan untuk menyampaikan pesan kepada dunia bahwa  kepeduliaam pada kemanusiaan adalah kemewahan paling tinggi yang harus dimiliki semua pemimpin - pemimpin dunia. Keberpihakannya juga sangat jelas, dia selalu hadir, menyapa dan bertindak untuk kaum marjinal, kaum teraniaya, kelompok rentan dan manusia - manusia dunia ke tiga yang masih menjadi korban perang, korban kekerasan atas nama agama, tertindas karena perbedaan orientasi seksual, tertindas karena politik dan ekonomi.

Paus Fransiskus adalah sosok yang selalu mengabdikan diri pada Iman,  pada kemanusiaan dan pada pembebasan manusia dari segala penindasan. Baginya, kemanusiaan adalah yang paling tinggi dan segala- galanya bahkan lebih penting dari pada agama. 

Ketiga nilai yang diusung kemanapun Paus berkunjung, didasarkan pada ajaran-ajaran Paus Fransiskus sendiri. Nilai pertama, yaitu Iman, didasarkan pada surat seruan apostolik Paus Fransiskus bertajuk "Evangelii gaudium" yang menekankan pentingnya perjumpaan kepada Tuhan yang membawa sukacita". "Evangelii gaudium" ini diterbitkan pada tahun 2013.

Nilai kedua yaitu Persaudaraan, didasarkan pada ensiklik Paus Fransiskus yang terbit pada 2020, berjudul "Fratelli tutti". Melalui ensiklik ini, Paus Fransiskus mengajak dunia menjalin persahabatan, karena semua orang bersaudara. Maka iman yang teguh menghasilkan persaudaraan sejati, persaudaraan sejati (kemudian) diungkapkan dalam ungkapan-ungkapan bela rasa".

Nilai terakhir, yaitu Bela Rasa, berpatokan pada nilai-nilai ajaran yang diserukan Paus Fransiskus melalui ensiklik keduanya "Laudato si". Dalam ensiklik yang terbit pada 2015 tersebut, Paus Fransiskus menyerukan:"..bahwa kebijakan-kebijakan, aktivisme dan gerakan-gerakan sosial harus memenuhi jeritan bumi dan jeritan orang miskin".ini adalah  seruan untuk mewujudkan bela rasa pada sesama manusia dan pada alam semesta. Gagasan-gagasan Paus Fransiskus mengenai persahabatan dengan semua manusia, perhatiannya pada isu lingkungan, ungkapan bela rasa terhadap semua manusia, terutama yang miskin dan tersingkirkan didasarkan pada pengalaman otentik kehidupan Paus Fransiskus sendiri. 

Indonesia sebagai Masa Depan Persahabatan dan Bela Rasa

Di usia ke 88 tahun pada 2024 ini, Indonesia mendapatkan kehormatan dikunjungi tokoh paling berpengaruh didunia ini. Kunjungan ini bukan tanpa alasan, tentu ada kekaguman luar biasa dari Sang Paus terhadap Indonesia, sebuah negara besar yang sangat beragam, yang sekalipun ditanah tumpah darahnya masih ada penindasan dan tindakan diskriminasi bagi minoritas yang berbeda agama, tetapi Indonesia tetap masih bertahan sebagai sebuah bangsa besar bahkan ketika negara - negara lain terpecah belah karna agama, indonesia tetap bersatu dalam keberagaman. Bagi Paus sebagaimana disampaikan oleh Kardinal Suharyo bahwa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia dengan membawa misi persaudaraan dan misi kemanusiaan. Paus Fransiskus, yang terkenal aktif dalam dialog antaragama dan perdamaian dunia, memandang bahwa meskipun Indonesia merupakan negara yang multietnis, budaya dan agama, Indonesia mampu menjadi negara yang relatif damai.

Sebagai pemimpin tertinggi negara vatikan dan tahta suci vatikan, Dia tentu punya segala keistimewaan dan segala fasilitas kelas satu ketika hendak bepergian kemanapun, termasuk untuk kunjungan ke Indonesia 3 - 6 September 2024. Namun, lebih memilih pesawat komersil, tidak Jet Pribadi dan memilih kendaraan sederhana yaitu Innova zenyx, secara tidak lansung Paus menyampaikan pesan kepada dunia dan kepada pemimpin - pemimpin dunia bahwa dunia saat ini sedang tidak baik, berada dalam krisis sehingga kesederhaan, kebersahajaan adalah obat bagi dunia yang sedang berada dalam krisis.

Paus berkunjung ke Indonesia tentu punya harapan besar bagi Indonesia, dan melihat bahwa Indonesia adalah masa depan bagi persahabatan dan bela rasa untuk dunia, dimana kuncinya adalah “Harmonisasi”. Indonesia adalah negara besar dan bisa menjadi rumah bagi manusia dengan beragam budaya, etnis, dan agama. Keberagaman ini membuat Indonesia menjadi negara yang kaya. “Jika sungguh benar bahwa Indonesia adalah rumah bagi tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah harmonisasi,” kata Paus Fransiskus, di Masjid Istiqlal, Kamis, 5 September 2024, ini tentunya adalah pesan emas bagi Indonesia yang lebih penting dari segala kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

Paus mengapresiasi simbol keberagaman Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Simbol ini memperlihatkan kerukunan hidup umat dengan berbagai latar belakang agama. Di berbagai negara, perbedaan dapat memicu perang dan konflik sosial. Konflik ini muncul karena manipulasi agama. Menipulasi agama terjadi karena sikap tak saling menghormati dan menghargai antar-sesama. “Masalah ini menjadi hambatan bagi tercapainya kerukunan hidup bersama,” dan ini tentu pesan serius bagi Indonesia agar mengutamakan kerukunan, keharmonisan hidup diatas segala-galanya.

Paus Menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal
Source : Google 

Dalam lawatannya ke Indonesia dan juga ketika mengunjungi masjid Istiqlal, Paus juga menanda tangani deklarasi bersama Istiqlal. Terdapat dua poin penting dalam Deklarasi Istiqlal 2024 yakni krisis kemanusiaan dan perubahan iklim. Pertama, terkait fenomena global dehumanisasi (krisis kemanusiaan) ditandai dengan meluasnya kekerasan dan konflik. yang selalu membawa korban jiwa dalam jumlah yang besar. Lebih mengkhawatirkan  agama seringkali diperalat dalam hal ini. Sehingga mengakibatkan penderitaan bagi banyak orang terutama perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia. Padahal peran agama harus mencakup peningkatan dan pemeliharaan martabat setiap kehidupan manusia. Kedua, eksploitasi manusia atas ciptaan rumah kita bersama telah berkontribusi terhadap perubahan iklim. Itu menimbulkan berbagai konsekuensi destruktif seperti bencana alam, pemanasan global dan pola cuaca yang tidak dapat diprediksi. Krisis lingkungan yang sedang berlangsung ini telah menjadi hambatan bagi kehidupan bersama yang harmonis.

isi lengkap deklarasi bersama Istiqlal ini adalah : 

1. Nilai-nilai yang dianut oleh tradisi agama-agama kita harus dimajukan secara efektif untuk mengalahkan budaya kekerasan dan ketidakpedulian yang melanda dunia kita. Sejatinya, nilai-nilai agama harus diarahkan untuk meningkatkan budaya hormat, martabat, bela rasa, rekonsiliasi dan solidaritas persaudaraan untuk mengatasi dehumanisasi dan perusakan lingkungan.

2. Para pemimpin agama khususnya terinspirasi oleh narasi dan tradisi rohani masing-masing, harus bekerjasama dalam menanggapi krisis-krisis tersebut di atas; mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat.

3. Oleh karena terdapat satu keluarga umat manusia di seluruh dunia, dialog antar umat beragama harus diakui sebagai sebuah sarana yang efektif untuk menyelesaikan konflik-konflik lokal, regional, dan internasional. Terutama, konflik-konflik yang dipicu oleh penyalahgunaan agama. Selain itu, keyakinan dan ritual-ritual agama kita memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia. Dengan demikian, menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap martabat manusia.

4. Menyadari bahwa lingkungan hidup yang sehat, damai, dan harmonis sangat penting menjadi hamba Allah dan pemelihara ciptaan yang sejati, kami dengan tulus mengimbau semua orang yang berkehendak baik untuk mengambil tindakan tegas, guna menjaga keutuhan lingkungan hidup dan sumber dayanya, karena kita telah mewarisinya dari generasi sebelumnya, dan berharap untuk dapat meneruskannya kepada anak cucu kita

Paus dan 12 Pengungsi Muslim Suriah

Dalam penerbangannya, didalam pesawat, Paus menyapa semua penumpang satu persatu, menyapa semua wartawan yang menyertai perjalanannya dengan penuh semangat dan selalu tersenyum. Setiap melintasi negara - negara tertentu dalam perjalanamya, Paus Fransiskus selalu mengirinkan telegram kepada pemimpin negara - negara yang dilaluinya.

Sejak terpilih sebagai Paus pada Konklaf kedua 13 Maret 2013, sosok suci ini telah melakukan berbagai tindakan kebaikan diluar kelaziman, tindakan yang tidak biasa dan diluat kelaziman sejarah kepausan. 

Pada 7 Mei 2021, Paus Fransiskus mengunjungi bekas daerah kekuasaan ISIS di Irak dengan membawa pesan penting bahwa  "Perdamaian lebih kuat daripada peperangan". Paus Fransiskus mengunjungi beberapa daerah di Irak utara yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok yang menamai diri mereka Negara Islam (ISIS). 

Paus Fransiskus ketika memimpin Doa di Gereja yang di hancurkan ISIS di Iraq
Sorce : Google

Diantara tindakan yang paling spektakuler, melebihi kunjungannya ke Irak dalam sejarah Kepausan yang dilakukan Paus Fransiskus dan belum pernah dilakukan oleh Paus -Paus sebelumya adalah berkunjung ke kamp pengungsi Moria dipulau Lisbos Yunani pada 16 April 2016. Pulau Lesbos adalah satu dari sekian banyak tempat yang ditempati para pengungsi dari Timur Tengah yairu Suriah, mereka pergi dari tanah airnya karena sebab peperangan, kemiskinan, dan penghukuman yang tidak manusiawi di Timur Tengah.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Yunani tersebut  ditujukan untuk memperlihatkan kepada dunia nasib ratusan ribu pengungsi Timur Tengah yang terdampar di pesisir Eropa. Paus asal Argentina tersebut berulang kali mengecam negara-negara Barat karena dianggap tak berbuat banyak untuk para pengungsi itu. Apalagi, Paus Fransiskus sudah menjadikan masalah pengungsi ini sebagai salah satu program kepausannya. 

Dalam pidatonya, Paus mengakui "pengorbanan yang luar biasa" yang telah dilakukan orang-orang di kamp tersebut, dengan mengatakan dia ingin "menarik perhatian dunia terhadap krisis kemanusiaan ini.". Dia mengatakan kepada penghuni kamp: "Jangan berhenti berharap. Cinta merupakan hadiah terbesar yang dapat kami tawarkan kepada satu sama lain."

Dan yang paling menghebohkan dunia yang dilakukan Paus  adalah ketika Paus mengajak dan membawa 12 orang pengungsi Muslim asal Suriah di Pulas Lesbos tersebut kedalam pesawatnya dan ikut serta bersamaNya ke Vatikan. Vatikan membiayai tiga keluarga Muslim Suriah untuk dititipkan kepada komunitas Katolik Sant'Egidio yang mengelola "koridor kemanusiaan" dan sudah menampung 700 pengungsi Suriah. Setibanya di Italia, ke-12 pengungsi itu langsung mendapatkan akomodasi, mendapatkan pelajaran bahasa Italia intensif, dan anak-anak mereka didaftarkan ke sekolah. Mereka langsung mendapatkan status pengungsi dalam beberapa bulan di Italia dan mulai menikmati hidup yang damai. "Kami menikmati hidup di sini," kata Nour sambil menatap putranya Rian yang dengan riang menyantap es krim strawberry”. 

Viva Il Humaniora….




Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Baca Juga Tulisan Lainnya :